RANTAI BESI - Darul Islam Nusantara

Tuesday, March 1, 2022

RANTAI BESI

 

RANTAI BESI

Rakyat :Wahai!.. paduka tuan ku maha raja, untuk apa tuan maha raja bawa rantai besi itu?.
Maha raja :aku mahu ikat para jenderal ku yang tidak setia pada ku....
Prajurit :Wahai!..jenderal gagah berani yang tidak tertaklok oleh musuh-musuh Negara, untuk apa tuan jenderal bawa rantai besi itu?.
Jenderal :aku mahu ikat kaki dan leher para pemberontak pada tanah kuasa raja ku!....

Cerita rantai besi diatas merupakan sebuah cerita untuk para jenderal yang tidak setia pada maha raja dan rantai besi untuk para pemberontak tanah maha raja. Rantai besi tetap kukuh dan kuat sebab rantai besi dibuat dengan besi, tidak ada manusia yang kuat perkasa dimana pun yang ada di alam dunia ini yang dapat tarik rantai besi menjadi putus dua, jika adapun, itu hanya sehir belaka.

Mata kita bila dapat melihat orang yang diikat dengan rantai besi, tentu pula fikiran kita memberi kesimpulan kilat bahwa orang itu adalah orang gila yang mengacaukan keadaan kampung, yang membuat resah dan rasa takut bagi orang-orang lain. Bagi orang yang suka baca cerita yang dikarangkan oleh pengarang cerita hikayat kehidupan manusia dahulu, tentu pernah berjumpa dengan cerita Gladiator, cerita orang Romawi, sekarang sudah diangkat menjadi film. Di dalam cerita itu ada suatu ketika seorang jenderal yang melawan dengan seikur harimau yang diikat sama tali rantai besi, harimau yang buas dan haus akan daging manusia, akhirnya dilepas tali rantai besi, maka terjadi lah pertarungan antara hidup dan mati seorang jenderal dengan seikur harimau buas, yang akhirnya marimau terkena tusukan pedang seorang jenderal, terjatuh mati lah harimau buas itu, penulis hanya ingin memberi pesan bahwa tali rantai besi layaknya untuk hal-hal yang buas dan membahayakan.

Rantai besi besi untuk orang melayu patani pun sudah lama terjadi, dari zaman kezaman sampai pada anak cucu sekarang, rantai besi yang diberi oleh kerajaan Siam untuk orang patani tertentu, yang jelas manusia itu laksana seorang yang buas atau seorang jenderal yang tidak patuh pada seorang raja, namun pada hakikatnya ada cerita dibalik rantai besi itu, bagi orang yang lebih kuat dan lebih berkuasa, maka mudah saja untuk memberi rantai besi, bila sudah meanggap orang itu buas dan membahayakan.

Penulis pernah bertanya pada seorang yang terrantai besi yang pernah makan asam garam dalam penjara penjajah siam, penulis menanya begini “hey! Pak tua rambut putih yang wajah ceria, ‘apakah pak tua rasa sedih bila sudah diikat dengan rantai besi dikaki dan ditangan?, jawab pak tua itu, ‘hey! anak muda bangsa! rasa dalam hati aku ini tidak ada sedikit pun rasa sedih dan jatuh, tidak pernah satu kali pun aku menjatuhkan titis air mata karena rantai besi ini, aku hanya ada rasa bangga dan cinta dalam diri ku, bahwa aku telah dipilih oleh Allah swt untuk berjuang dijalan nya, yang insyaallah nanti hari akhirat aku akan terbebas dari rantai besi yang panas yang akan terseret bagi mareka yang tidak mahu tegat kalimatul tauhid di bumi tuhan Patani ke neraka jahamnam, penulis hanya termenung mendengar kalimah yang langtang yang telah dijawab oleh pak tua rambut putih, dan penulis berpaling wajah dari nya untuk menyapuh air mata yang berlinang karena ada rasa malu dan sedih melihat keadaan nya.


Maka dengan itu, dibalik rantai besi itu masih ada cerita yang patut kita membuat jadi buah fikir dan buah renungan, banyak orang shalih patani yang hanya ingin menegak kebenaran, namun selalu difitnahkan dan dicaci maki oleh penjajah siam dan kaki tangan siam dari orang melayu yang lupa akan bangsa sendiri, masih banyak orang-orang patani kita yang ditahan oleh kerajaan siam dengan cara diikat dengan tali raitai besi, ada dipenjara resmi dan dipenjara rahasia, untuk era sekarang anak-anak muda patani pun sudah ramai yang kena ikat dengan tali rantai besi, bagi kita yang masih hidup tentu pula akan diikat oleh tali rantai besi diakhirat, sekiranya tidak ada niat betul-betul untuk menegat kalimah tauhid di muka bumi kita sendiri, yang sesungguhnya tuhan mewariskan bumi ini untuk hamba yang sholihin, berfikir lah kita yang mengaku diri Allah swt tuhan sekalian alam dan Muhammad saw sebagai utusannya, mudahan ada manfaatnya tulisan ini, barang kali bolih menjadi bahan renungan kita semua yang beriman.

Oleh: Imam Khairullah

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here