Jual
Beli Paling Menguntungkan Adalah Iman dan Jihad fi Sabilillah
![]() |
เพิ่มคำอธิบายภาพ |
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan
para sahabatnya.
Allah Ibaratkan dalam menjalani hidup, kita itu seperti pedagang.
Modal utamanya adalah hidup. Keuntungannya adalah surga. Pastinya, setiap
pedagang mengangankan untung. Begitu juga yang berdagang dengan hidupnya, ia
mengharapkan keuntungan. Keuntungan terbesar adalah saat seseorang dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke surga.
فَمَنْ
زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (QS. Ali Imran: 185)
Hanya saja, keberuntungan hidup di atas harus diraih dengan susah
payah dan pengorbanan. Memaksa diri untuk mendahulukan ridha Allah atas
keinginan syahwat. Terkadang mengorbankan yang paling dicintainya dari dunia
ini untuk mendapat kemuliaan di sisi-Nya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
حُجِبَتْ
النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
"Neraka diliputi oleh syahwat sedangkan surga diliputi
oleh sesuatu yang tidak disuka." (Muttafaq 'Alaih)
Lafaz hadits di atas merupakan bagian dari Jawami' Kalim (kalimat
ringkas yang penuh makna) Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam
mencela syahwat walau jiwa ini cenderung kepadanya, juga dalam menganjurkan
berbuat ketaatan walau jiwa ini tidak menyukainya dan merasa berat
menjalankannya. Di mana seseorang yang berkeinginan masuk surga itu harus mampu
menundukkan diri/jiwanya untuk menjalankan beban syariat dari Allah dalam
bentuk mengerjakan perintah atau meninggalkan larangan-larangan dengan
perkataan maupun perbuatan. Dan maksud surga diliputi dengan makarih (sesuatu
yang tak disuka) karena beratnya beban yang harus ditanggung dan pelaksanaannya
yang sulit, bersabar atas musibah dan menerima keputusan Allah dengan lapang
dada.
Di antara bentuk jual beli yang Allah tawarkan ke orang beriman
dalam Al-Qur'an adalah iman dan jihad. Jika mereka menjualnya kepada Allah,
maka Allah akan membelinya dengan surga.
إِنَّ
اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ
لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ
وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ
أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي
بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin,
diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang
lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."
(QS. Al-Taubah: 111)
Al-'Imad ibnu Katsir berkata: "Allah Ta'ala mengabarkan bahwa
Dia memberi ganti dari jiwa dan harta benda para hamba-Nya yang beriman dengan
surga karena mereka telah rela mengorbankannya di jalan-Nya. ini merupakan
karunia, kemuliaan dan kebaikan-Nya." Oleh karenanya al-Hasan al-Bashri
dan Qatadah mengatakan: "Allah telah membeli mereka, demi Allah, Dia
menghargai mereka sangat mahal."
Al-Hasan berkata lagi, "Dengarkan jual-beli yang
menguntungkan yang telah Allah ajak setiap mukmin melakukan jual-beli
ini." Dalam perkataan beliau yang lain, "Sesungguhnya Allah telah
memberikan dunia kepadamu maka belilah surga dengan sebagiannya." (Dinukil
dari tafsir al-Baghawi)
Apa yang harus diberikan oleh seorang mukmin agar dapat surga?
Mereka menyerahkan jiwa dan harta mereka untuk Allah dengan berjihad di
jalan-Nya melawan musuh-musuh-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya dan memenangkan
agama-Nya. "Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh." (QS. Al-Taubah: 111)
. . . untuk
mendapatkan kenikmatan surga dan dihindarkan dari siksa neraka seseorang harus
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwanya. . .
Maksud Jualan di Atas?
Jual beli di atas ditafsirkan dengan iman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan menyerahkan harta dan jiwa di jalan Allah. Ini sesuai firman
Allah di ayat yang lain,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ
عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan
suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu)
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat
tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar."
(QS. Al-Shaff: 10-12)
Ini merupakan pesan dan arahan Dzat Mahapenyayang kepada
hamba-hamba-nya yang beriman, supaya mereka melakukan jual beli menguntungkan
yang bisa menyelamatkan dari azab yang neraka yang pedih dan mendapatkan
kenikmatan yang abadi. Jual beli tersebut adalah "Kamu beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya."
Iman yang sempurna adalah pembenaran terhadap perintah-perintah
Allah dalam hati yang diikuti dengan ketundukan anggota badan mengerjakan
amal-amal shalih. Dan di antara amal shalih yang paling agung adalah berjihad
di jalan-Nya. Oleh karenanya Allah berfirman sesudahnya, "dan berjihad
di jalan Allah dengan harta dan jiwamu." Yaitu dengan menginfakkan
sebagian harta dan mengorbankan jiwa untuk menghadapi musuh-musuh Islam dengan
tujuan untuk menolong agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya.
Pada ringkasnya untuk mendapatkan kenikmatan surga dan dihindarkan
dari siksa neraka seseorang harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Lalu kenapa masih ada orang
yang bercita-cita masuk surga tapi masih pelit dengan hartanya dan enggan
berjihad di jalan Allah?
Oleh: Badrul Tamam
No comments:
Post a Comment