Puisi : Penyeru Perlawanan
Mahasiswa ...
Di manakah rimbamu?
Tidakkah kau dengar?
Ketika suara parau jeritan memekikan telinga?
Mereka tak menghujatmu kawan
Mereka mengharapkanmu kawan
Karena kejamnya kerakusan penguasa
Apakah suaramu sudah usang termakan zaman?
Atau idealisme luntur terkikis kemewahan?
Akankah kau mengulang cerita lama?
Ketika suaramu menggentarkan istana penguasa
Saat coretan tinta menjadi senjatamu
Kapan lagi Menunduk bercerita tentang negeri ini?
Dimani kopi bersama buruh dan petani?
Ataukah cukup dulu pernah berjaya?
Saat tembok pun menjadi simbol perlawanan
Kemarilah kawan
Mari kita rajut kembali
Mari kepalkan tangan kiri
Kepada kemunafikan yang menindas
Di manakah rimbamu?
Tidakkah kau dengar?
Ketika suara parau jeritan memekikan telinga?
Mereka tak menghujatmu kawan
Mereka mengharapkanmu kawan
Karena kejamnya kerakusan penguasa
Apakah suaramu sudah usang termakan zaman?
Atau idealisme luntur terkikis kemewahan?
Akankah kau mengulang cerita lama?
Ketika suaramu menggentarkan istana penguasa
Saat coretan tinta menjadi senjatamu
Kapan lagi Menunduk bercerita tentang negeri ini?
Dimani kopi bersama buruh dan petani?
Ataukah cukup dulu pernah berjaya?
Saat tembok pun menjadi simbol perlawanan
Kemarilah kawan
Mari kita rajut kembali
Mari kepalkan tangan kiri
Kepada kemunafikan yang menindas
No comments:
Post a Comment