MENGENANG SEJARAH SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN (1607-1692 M./1026-1111H)
MENGKAJI BASAFA DIULAKAN SECARA MENDALAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN SYEIKH BURHANUDDIN
Oleh: Binjai Chaniago
(suami Zaituni Saone binti Tk. Sidi Saone Kaluaik
Pariaman selatan Cucu dari Labai M. Zein Koto Tinggi Enam Lingkung Generasi ke
V dari Sipono bin Pampak sati Karimun Merah bin Tantejo Gurhano as Guguak
silakadi Pariangan (Syeikh Burhanuddin Ulakan).

Nagari Ulakan


Nagari Ulakan berada di wilayah pesisir pantai sebelah barat Sumatera tepatnya di Kabupaten Padang Pariaman sederetan alur pantai Kota Padang, berada di dekat Bandara Internasional MInangkabau (BIM)
![]() |
(Foto: Gerbang Makam Syeihk Burhanuddin) |
Ulakan merupakan bagian dari wilayah dibawah naungan kecamatan Ulakan Tapakis tetapi masih merupakan daerah otonom Kerajaan Adat Rantau Minang Kabau (Bak kata pepatah Luhak ba Panghulu, Rantau Barajo) maka disini berulayat Rajo nan Sabaleh. Yaitu 1. Rangkayo Rajo Amai said, 2.Rangkayo rajo Dihulu 3.Rangkayo rajo Sulaiman , 4. Rangkayo Rajo Mangkuto, yang 1 s/d 4 bermahligai di Ulakan dan 5.Rangkayo rajo Tan Basa,6.Rangkayo Rajo Majo Basa , 7.Rangkayo Rajo malako , 8.Rangkayo Rajo Malakewi,hingga 9.Rangkayo Datuak Batuah berkuasa di Tapakis dan 10.Rangkayo Rajo Sampono. berkuasa Ketaping 11. Bijorajo Datuk Tamin Alam memegang mandat di Tanjung Medan kesebelas penguasa ini memegang sendi adat dan sarak.

Mata pencaharian masyarakat umumnya sebagai Nelayan dan sebahagian lagi bertani namun banyak juga yang diluar daerah karena sudah garis darah masyarakat Minang khususnya Pariaman memiliki darah perantau maka dimana ada kota besar disitu ada masyarakat Pariaman demikian pula Masyarakat Ulakan.


Syeikh Burhanuddin
Adapun Syeikh Burhanuddin yang bernama asli Sipono (si Panuah /Samporono) bukan penduduk asli yang manaruko di Ulakan tetapi dia datang dari Guguak Sikaladi Pariangan Padang Panjang Tanah Datar ayahnya Pampak sati karimun merah bersuku Koto dan Ibunya Cukuik Bilang Pandai bersuku Guci yang sejak 256 tahun sebelumnya sudah merupakan daerah kerajaan Pagaruyung sekitar 30 KM ditimur Pariangan.

Dalam mamang sejarah disinilah tempat bersemenyamnya Buayo putiah daguak, galundi nan baselo dan sirangkak nan badangkang. Dan kelahiran syeikh Burhanuddin diperkirakan sekitar tahun 1607 Masehi- 1026 H.
Kehidupan sehari hari si pono kecil tidak ubahnya seperti anak seusianya yang selalu bejajar dan bermain namun ada kekhususan yang setiap malam diajarkan ayahnya yaitu ilmu kebathinan dan kedigyaan bela diri silat. Dimana bekal pelajaran inilah yang dia sisipi pada pengembangan agama kelak.
Kecelakaan yang merubah hidup.
Ada kelebihan dari sipono bahwa dia selalu tidak mau menerima apa adanya dia selalu berfikir dan bertanya dan banyak waktunya dia habiskan di bukit untuk merenung sambil menggembala kerbau sehingga suatu ketika sirangkak nan badangkang (Harimau) mengintai untuk memangsanya namun berbekal pelajaran beladiri dari ayahnya sipono bisa mengusir harimau tersebut namun malang baginya urat kakinya putus terkena kuku sirangkak. Sehingga akibat peritiwa itu dibawanya hingga akhir hayat dan dia mendapat gelar baru oleh teman temannya si pincang.
Secara garis besar agama Islam telah masuk ke Pulau Perca (Asia) dan disebarkan di aceh 300 tahun sebelum sipono lahir namun agama baru ini tidak bisa menyentuh sendi kehidupan daerah darek yang masih memeluk agama Hindu dan Budha yang kuat, namun ulama dari timur bisa menembus pedalaman Pakan Tuo batang bangkaweh yang merupakan salah satu jalur perdagangan kala itu.
Link berkaitan - [Baca bersambung]
1. Penyebar Islam di Minangkabau - SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN
2. MENGENANG SEJARAH SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN (1607-1692 M./1026-1111H)
3. Mula mengenal Agama Islam
4. Syeikh Abdurrauf
5. Singkil Selayang pandang
6. Ma’rifat berguru
7. PAKIAH PONO DIBERI GELAR SYEIKH BURHANUDDIN
8. Syekh Burhanuddin kembali ke Pariaman
9. Perjanjian Bukit Marapalam
1. Penyebar Islam di Minangkabau - SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN
2. MENGENANG SEJARAH SYEIKH BURHANUDDIN ULAKAN (1607-1692 M./1026-1111H)
3. Mula mengenal Agama Islam
4. Syeikh Abdurrauf
5. Singkil Selayang pandang
6. Ma’rifat berguru
7. PAKIAH PONO DIBERI GELAR SYEIKH BURHANUDDIN
8. Syekh Burhanuddin kembali ke Pariaman
9. Perjanjian Bukit Marapalam
No comments:
Post a Comment